Hay temans..masih ingat gak kisah abunawas .
waktu aq masih kecil, sering banget baca kisah2 abunawas dari buku cerita..
ini salah satu kisah favoritku..ku share ya ke kalian ..
Judulnya : Ibu Sejati...
Entah sudah berapa hari kasus seorang bayi yang
diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki anak. Hakim
rupanya mengalami kesulitan memutuskan dan menentukan perempuan yang
mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu.
Karena kasus berlarut-larut, maka terpaksa hakim
menghadap Baginda Raja untuk minta bantuan. Baginda pun turun tangan.
Baginda memakai taktik rayuan. Baginda berpendapat mungkin dengan
cara-cara yang amat halus salah satu, wanita itu ada yang mau mengalah.
Tetapi kebijaksanaan Baginda Raja Harun Al Rasyid justru membuat kedua
perempuan makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah
anaknya. Baginda berputus asa.
Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda memanggil abu nawas. abu nawas hadir menggantikan hakim. abu nawas tidak mau menjatuhkan putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya. Semua yang hadir yakin abu nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat.
Keesokan hari sidang pengadilan diteruskan lagi. Abu Nawas memanggil algojo dengan pedang di tangan. abu nawas memerintahkan agar bayi itu diletakkan di atas meja.
“Apa yang akan kau perbuat terhadap bayi itu?” kata kedua perempuan itu saling memandang. Kemudian abu nawas melanjutkan dialog.
“Sebelum saya mengambil tindakan apakah salah satu
dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang
memang berhak memilikinya?”
“Tidak, bayi itu adalah anakku.” kata kedua perempuan itu serentak.
“Baiklah, kalau kalian memang sungguh-sungguh sama
menginginkan bayi itu dan tidak ada yang mau mengalah maka saya terpaksa
membelah bayi itu menjadi dua sama rata.” kata abu nawas mengancam.
Perempuan pertama girang bukan kepalang, sedangkan perempuan kedua menjerit-jerit histeris.
“Jangan, tolongjangan dibelah bayi itu. Biarlah aku
rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu.” kata perempuan
kedua.
abu nawas tersenyum lega. Sekarang topeng mereka sudah terbuka. abu nawas segera mengambil bayi itu dan langsurig menyerahkan kepada perempuan kedua.
Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum sesuai
dengan perbuatannya. Karena tak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya
disembelih. Apalagi di depan mata. Baginda Raja merasa puas terhadap
keputusan abu nawas. Dan .sebagai rasa terima kasih, Baginda menawari abu nawas menjadi penasehat hakim kerajaan. Tetapi abu nawas menolak. la lebih senang menjadi rakyat biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar